MOvE ON>>>

Indahnya cinta jika besulam keikhlasan.Moleknya cinta andai setia yang dipertaruhkan dan untungnya bercinta jika berkekalan sampai bila -bila. Ustaz Ismail Kamus

Friday, October 31, 2008

:+: Sabarlah Allah menguji mu :+:

"Bila Allah cepat makbulkan doamu, maka Dia menyayangimu.
Bila Dia lambat makbulkan doamu, maka dia mengujimu.
Bila Dia tidak makbulkan doamu, maka Dia merancang sesuatu yang lebih baik utkmu.

Oleh itu sentiasalah bersangka baik pada Allah dalam apa jua keadaan pun.

Krna kasih sayang Allah itu mendahului kemurkaan-Nya"

425pm@itb@1f115,

Tuesday, October 28, 2008

:+: jgn pernah berhenti :+:

berputus asa sama seperti menutupi jalan bagi sbarang kemungkinan.
seseorg tidak akan mengetahui apa akan berlaku pd wktu seterusnya jika ia berhenti pd saat ini

kata2 ini ku dpti dri hani..syukran atas sharing ini :)

Monday, October 27, 2008

:+:Bersegera dan Jangan Menunda:+:

Written by admin (dakwah.info)

Thursday, 09 October 2008

Sumber: Kiriman Anda

Ibnu 'Atha berkata, "Sesungguhnya pada setiap waktu yang datang, maka bagi Allah atas dirimu kewajiban yang baru. Bagaimana kamu akan mengerjakan kewajiban yang lain, padahal ada hak Allah di dalamnya yang belum kamu laksanakan!".

Hari itu adalah hari yang teramat bahagia bagi Handzalah bin Abu Amir. Betapa tidak, ia baru saja melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita yang dicintainya. Saat sedang melaksanakan "kewajibannya" dengan isteri, terdengar olehnya seruan agar kaum Muslimin bersiap sedia untuk menghadapi kaum kafir Quraisy di Bukit Uhud.

Mendengar seruan itu, Handzalah melompat dari medan peraduannya bersama isteri dan segera bergabung dengan tentera Islam lainnya. Dalam pertempuran di Bukit Uhud tersebut, Hanzhalah bertarung dengan sangat berani. Ia bertemu dengan Abu Shufyan bin Harb. Ketika itu, Hanzhalah dalam posisi di atas dan hendak membunuhnya. Tapi mendadak diketahui oleh Syaddad bin Aus dan ia lebih dahulu membunuhnya. Handzalah pun syahid di jalan Allah.
Segera setelah peperangan tamat, Rasulullah SAW menemukan jenazah Handzalah. Beliau bersabda, "Sesunguhnya sahabat kalian (Handzalah) dimandikan oleh malaikat, maka tanyakanlah bagaimana kabar keluarganya". Para sahabat kemudian menemui istri Handzalah. Istrinya berkata, "Ketika mendengar panggilan untuk berperang, suamiku langsung menyambutnya, padahal ia dalam keadaan junub". Mendengar itu, Rasulullah SAW pun berkomentar, "Itulah yang menyebabkan para malaikat memandikan jenazahnya".
Bersegera dan jangan menunda

Entahlah, apakah kita sanggup atau tidak meneladani apa yang dilakukan Handzalah? Terlepas dari sanggup atau tidak, ada satu karakter yang telah ditunjukkan Handzalah, iaitu tidak menunda-nunda. Handzalah tidaklah sendirian. Banyak sahabat dan orang saleh yang sangat haus untuk berbuat kebaikan. Mereka tidak rela bila sedetikpun waktunya berlalu sia-sia. Mereka akan bersegera melakukan sebuah amal, bila amal tersebut telah tiba waktunya. Termasuk meninggalkan amal utama menuju amal yang lebih utama.

Dikisahkan Hasan Al-Banna, misalnya. Suatu ketika salah seorang anaknya sakit keras. Dia dan istrinya benar-benar mengkhawatirkan keadaan sang anak yang makin memburuk. Pada saat yang sama, datanglah panggilan untuk melayani (berkhidmat) pada umat. Di antara dua pilihan tersebut, Al-Banna memilih yang panggilan kedua. Ia pun meninggalkan anaknya yang tergolek lemah di tempat tidur. Saat itu istrinya berkata, "Sanggupkah engkau meninggalkan anakmu yang sedang sakit keras?" Al-Banna menjawab, "Apakah dia akan sembuh dengan adanya aku. Padahal penyakit umat di luar sana jauh lebih penting untuk aku tangani!".
Apa yang menyebabkan Handzalah, Hasan Al-Banna, dan orang-orang saleh lainnya begitu bersemangat dalam kebaikan? Sebabnya, mereka berhasil mengatasi rasa takut. Ketakutan adalah salah satu penyebab orang menunda pekerjaan. Sebenarnya, ada tiga pilihan saat kita dihadapkan pada rasa takut ini, iaitu: menghindarinya, mengharapkannya cepat berlalu, dan melawan rasa takut tersebut dengan segera melakukannya. Orang akan selalu menunda-nunda bila pilihannya jatuh pada nomor satu dan dua. Ia akan mencari seribu satu alasan untuk menghindar dari tugas yang semestinya harus ia lakukan. Pilihan ketiga adalah penyelesaian terbaik dan itulah yang dilakukan Handzalah dan Al-Banna.

Selain itu, mereka pun miliki energi luar biasa untuk berbuat. Energi tersebut lahir dari sebuah impian besar, iaitu keinginan berjumpa dengan Allah SWT. Impian, cita-cita, atau keinginan yang sangat besar adalah penangkal paling efektif untuk menghancurkan rasa takut dan penundaan. Tampaknya, mereka sangat terinspirasi janji dari Allah SWT.

“Bersegeralah kalian menuju ampunan Tuhan kalian dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS Ali Imran [3]: 133).
Yang ketiga, mereka tidak dilalaikan dengan angan-angan kosong. Angan-angan kosong di sini adalah harapan akan hadirnya hari esok. Tampaknya mereka sedar bahwa kesempatan untuk syahid sulit untuk berulang kembali. Walaupun kesempatan itu datang, ia tidak tahu apakah masih hidup atau sudah mati; sedang sihat atau sakit. Benar bila Islam melarang menunda tugas saat ini ke "sebentar lagi", juga amal ini ke "esok". Sebab, kita tidak tahu apa yang ada di balik "sebentar", "esok", atau "nanti" itu.

Ada hikmah menarik dari Imam Ali RA. Ia melukiskan bahwa "saat" itu hanya ada tiga, iaitu (yang) berlalu dan tak dapat diharapkan lagi, maka jadikanlah ia sebagai pelajaran; (yang) kini pasti adanya, jadikanlah ia peluang; dan yang akan datang, tapi ingatlah, boleh jadi ia akan menjadi milik orang lain. Pegang yang pasti, jangan diperdaya oleh esok, dan jangan pula menghadirkan keresahan esok ke hari ini. Kerana, yang demikian itu hanya akan menambah beban diri. "Tahukah Anda bagaimana waktu mencuri usia manusia?" demikian seorang bijak bertanya dengan nada yang retorik. Ia menjawab, "Waktu mencurinya melalui hari esok yang melalaikannya tentang hari ini (dengan menunda), sampai usianya habis".
Bersegera dan tidak menunda adalah cerminan pribadi seorang Muslim. Tepatnya, cerminan dari orang yang sedar akan hakikat waktu. Waktu itu cepat sekali berlalunya. Sekali berlalu, ia tidak akan pernah kembali dan tidak akan pernah tergantikan. Karena itu, waktu menjadi harta termahal yang dimiliki manusia, sehingga menggunakannya dengan cara yang tepat menjadi sebuah kewajiban.

Ada tiga alasan kenapa Allah dan Rasul-Nya mewajibkan manusia untuk tidak menunda sebuah pekerjaan. Pertama, tidak ada jaminan kita bisa hidup hingga esok hari. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakannya besok (QS Luqman [31]: 34). Siapakah yang dapat menjamin kita bisa hidup hingga besok, lusa, bulan depan, atau tahun depan; padahal kematian begitu dekat dengan tiap manusia. Seorang penyair berkata, "Selesaikan pekerjaanmu hari ini, jangan menunggu besok. Siapa yang akan menanggung perkaramu di esok hari?"

Kedua, dalam setiap waktu ada hak dan kewajiban yang harus ditunaikan. Tidak ada waktu yang kosong dari aktiviti. Pengabaian terhadap hak dan kewajiban tersebut akan membawa kemudharatan berlipat-lipat bagi yang melakukannya. Seorang ahli hikmah berkata bahwa kewajiban pada tiap-tiap waktu memungkinkan untuk diganti, namun hak-hak dari tiap waktu tersebut tidak mungkin diganti. Ibnu 'Atha mengungkapkan, "Sesungguhnya pada setiap waktu yang datang, maka bagi Allah atas dirimu kewajiban yang baru. Bagaimana kamu akan mengerjakan kewajiban yang lain, padahal ada hak Allah di dalamnya yang belum kamu laksanakan!"

Ketiga, baik bersegera ataupun menunda yang terus dilakukan akan menjadikan jiwa terbiasa melakukannya. Tidak akan pernah menjadi penunda "kelas berat", kecuali diawali dengan menunda hal-hal kecil dalam kiraan yang tinggi. Kebiasaan menunda akan menjadi tabiat kedua yang akan sulit ditinggalkan. Kerana itu, Allah SWT melarang hamba-Nya melalaikan waktu sedikitpun, termasuk menunda pekerjaan.

Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya orang Mukmin itu apabila berbuat dosa akan ada di dalam hatinya bintik hitam, seandainya ia bertaubat, maka akan hilang bintik hitamnya; dan apabila ia menambah nescaya akan bertambah (bintik hitam tersebut), sehingga akan menutup hatinya” (QS Al-Muthafiffin [83]: 14). Wallahu a'lam bish-shawab.

Sunday, October 12, 2008

:+: Persoalan-persoalan :+:

wen to kb masa ari ahad baru2 ani,121008. raya'ing rumah para akhwat di kB katakan. N masa raya atu we are like 8 org including me, cicitnya, kaNess, hani, jariah, idah, dilah, and mimie. Driver kami dat day's tikah *clap*clap* to her yg telah berjaya bwa keta innova spnjg perjalanan dri KB atu n again hehehe lastyear peristiwa hppn again where perjalanan kami ialah

Tutong--Bandar(Mentiri-Bunut-Sgkurong)--Tutong(Kuala tutong)--KB(kami smpai KB around 12pm den blik at 7pm)--Tutong--Bandar(Srusop--Mentiri---Bunut--Sgkurong)--Tutong

Kahkahkah MYGOSH jauh perjalanan kami...
P dalam perjalanan diKB tu byk benda lah yang kami dpt since kaNess byk gv input and counselling

" Cuba you guyz tafakur jap, f Allah atu tau n tentukan qada dan qadar kita den kenapa malaikat atu wujud?" --one of the question yang kaNess keutarakan pd kami2...soo mcm2 lah jwpan kmi yang agak pelik2 n her ans was::
  • Sebab manusia ni tkkn sggp hadapi Allah. i.e dalam kisah nabi musa, where Allah baru tunjukkan Nur nya sedikit sahaja gunung2 hancur seperti debu manakala nabi Musa jatuh pengsan which show how Maha Besarnya Allah itu

  • Sebab Sifat Allah yang takkan menyerupai makluknya

  • point ketiga ni z lupa...

lepas tu macam2 lah lagi soalan kaNess:

  1. kan menyembelih binatang tu wud menyakitkan binatang itu sndiri den kenapa kita tak shockkn (karankan) ja binatang berkenaan-- senang tkde darah keluar and etc?

  2. klu syurga/neraka/ dosa/pahala tu tkde, rasa2 nya manusia nk tak beribadah kat Allah?

  3. n etcc

utk soalan2 ini biarlah antum smua fikir sndri...rasa2nya smua punyai jawapan masing2 hehehe...

but kan the most shocking part n lebih tajam ialah soalan:

KENAPA MAU KAHWIN??

GASP~tkejut ana..hahahaha *sigh* terdiam tarus ehh....well overall kaNess have ans n gv a great kaunselling at this part *thankz a lot*

but 1 analogy that i like that kaNess is using is when ia kaitkan abt masjid and benda2 bkas2:

Bisaikan buat masjid using benda yang bkas2 umah/kegunaan org lain?? like u are saying ermz aku kan pakai zink umahmu utk ku pakai buat masjid. which is quite man...kan kalau kita buat masjid we gunakan benda2 baru n bersih. samalah bila kita dtg kemasjid we always wear something clean. soo nk bina masjid aka Rumah tangga pun kita kenalah dalam keadaan bersih (hati yang bersih) jgn binanya kerana nak lupakan org/ nak suami kita tu jdi penapis pd kisah silam kita yg still kita tk dpt lupakan...

i rily like this analogy...*syukran kak Ness cz giving kaunselling yg sebegini* easy to understand and difhmi..

loc: itb\ time: 1022am\ 131008\ kondisi: hmmph\

Thursday, October 9, 2008

:+: kesetiaan :+:

Apa itu kesetiaan?? kesetiaan ialah pabila kesedaran timbul pada diri akan makna kesedaran..
Apa itu kasih?? kasih ialah pabila rasa diri ingin merubah diri demi kebaikkan org2 disekeliling
Apa itu Cinta?? Cinta ialah pabila kuatnya keinginan diri yang tidak akan bisa dirubah oleh org2 yg bisa mengoncaknya..
Apa itu kepercayaan?? Kepercayaan ialah pabila diri tidak mengkhianati kasih, kesetiaan dan cinta yg diberi..
Apa itu ukhuwah?? ukhuwah ialah pabila seluruh rsa kesetiaan, kasih, cinta itu menjdi satu dan pabila kepercayaan yang diberikan tidak disalah gunakan..

dan nyata semua ini tidak akan pernah berlaku tanpa niat yang tulus (LILLAHI'TAALA)

baru2 ini terasa seolah2 kesabaran dan kepercayaan dirobek dengan sgt dasyhat nya. menyedihkan. namun perlahan2 perlu ditelan... rasa seolah2 seperti dikhianati. namun sepertinya kesabaran jualah yang dipohonkan daripada NYA...

andai nya seperti kata ka Fareha, adakah kesabaran kita itu sudah cukup mampat?? adakah kesabaran kita itu sudah kuat?? adakah kita itu sabar dgn mehnah yang melanda??

Nyatanya perlu lebih kuat lagi, lebih kuat lagi...maka ku hembus nafas ku dan merasa ku masih punya waktu lagi...

buat insan yang ku kasihi itu... diri ini masih taruhkan kesetiaan, kasih, cinta da kepercayaan pada diri anTi... andainya tiada ukhuwah yg pernah terjalin antara kita nyatanya ana ngak akan merasa sedih sebegini...

pernah ku katakan "ukhuwah itu di hati, nyatanya semua yang lain2 itu ngak penting andai tau Allah yang merapatkan hati kita" makanya ukhti, ana msih percaya...lantas terpulang pada anti utk buat keputusan bagaimana kh anti akan langkah kn keputusan anti...

ana uhibbuki fillah

love zjazie48

Wednesday, October 8, 2008

:+: Kesyukuran dalam kemenangan :+:

sekian lama sudah aku tidak menaipkan diriku menghadap lptop bagi mengupdate sebarang blog2 ku. mgkin kerana kesibukkan yang ku lalui/ kerna byk benda yang sebetulnya perlu ku uruskan lantas ku tidak punya waktu utk mncoretkan apa2 dalam blog ku... apapun hari ini merupakan lebaran yg-6 maka masih ku punya waktu utk mengucapkan

Selamat Hari Raya
Maaf Zahir dan Batin
hehehe dan Hati (kerana bagiku batin itu umpama skema aja...)
dan pepatah yang sering ku gunakan kini ialah "f luka zahir biasa-biasakan ja. p f luka hati makanya ku pohon maaf berbanyak2...."

terlalu byk sebetulnya yang ingin ku coretkan namun masa mencemburui makanya smpai sini sja dulu..pada semua akhwat yang berada diluar sana doakan ketabahan dan kekuatan kami mengharungi dugaan di medan kerja kami dibrunei ini ya... ana rindu antuna smua....

salam kasih,
ana uhibbuki fillah
zjazie48

loc: internet cafe, time, 415pm date: 81008.